Friday, February 20, 2009

the one you loved


if i could just turn back ahead the time and change it all for you
if i could just erase it all
if only i could . .
in somewhere you decide that i'm not worth enough
please remember that i just wanna be the one you loved

Tuesday, February 17, 2009

ditonjok, mau?

apakah anda suka menonton tayangan reality show di tv?

beberapa saat yang lalu saya sempat 'bekerja' di sebuah stasiun tv swasta.
yah tidak usah disebutkan lah namanya, tapi barangkali kalau anda teman dekat saya, anda juga sudah tau.

bos saya pernah menjadi produser untuk beberapa acara reality show.
tidak hanya untuk stasiun tv tersebut, tapi untuk stasiun tv lainnya juga.
as you know, reality show sedang menjamur di tv-tv nasional.

ia bercerita, bahwa yang kita lihat di tv itu merupakan sebuah skenario.
yang ini saya tau, saya bisa menduga. dan mungkin anda pun menduganya.
lalu ia bercerita lagi, budget untuk satu episode itu sekitar lima puluh juta.
dengan honor presenter (kalau yang cukup kondang) sepuluh juta.

saya cukup miris mendengarnya, karena yang saya tau, teman saya yang menjadi 'klien' atau apapun lah sebutannya, hanya mendapatkan 'hadiah' sekitar satu koma.
padahal dirinyalah yang di ekspos, yang cerita pribadinya (kalau itu benar) dieksploitasi.

lanjut ia bercerita.

tapi sebelumnya, kita pun sadar, jalannya sebuah show itu tergantung kemana presenter membawanya.
karena dari yang saya lihat di beberapa 'show' temasuk talk show, kenyataan yang terjadi itu bisa apa saja,
tetapi opini publik bisa 'dibangun' seperti apapun oleh presenter.
presenterlah kuncinya.
semakin kontroversial, maka semakin banyak menarik perhatian publik,
semakin tinggi ratingnya, maka semakin kebanjiran iklan.

nah, ia bercerita, bahwa
presenter ini diberi 'tantangan' untuk menaikkan flow skenario ini.
bahkan, kata dia, jika bisa presenter sampai tertonjok,
presenter akan mendapat kompensasi.
satu tonjokan diberi harga sepuluh juta rupiah.
fantastis bukan?
dua tonjokan dalam satu episode berarti presenter dapat honor tambahan dua puluh juta rupiah.
belum lagi jika ada luka-luka, ada kompensasi tambahan lagi.

yang menjadi klien?
dapat duit satu koma saja sudah untung, masuk tipi lagi. begitu mungkin katanya.

yah.
tertarik menjadi presenter reality show?

Tuesday, February 3, 2009

malam itu



malam itu malam minggu memang.
malam itu ia datang ke rumahku.
malam itu ia meminta izin pada ibuku untuk mengajakku makan di luar.
dan di sanalah,
setelah makan selesai tiba-tiba ia mengeluarkan setangkai bunga
dan menggenggam tanganku.
terlihat kegugupan di wajahnya yang menggelitikku.
tawaku kutahan.
dan di sanalah
ia mengatakkannya.
ia memintaku.
dan yang bisa kulakukan hanyalah
hanya menutup mukaku
dan meledakkan tawaku yang tertahan dari tadi.
terbahak-bahak.
mukanya memerah.
maaaaaffff.
dan tak bisa kujawab.
saat pulang aku masih terkekeh.
saat di rumah aku masih terkekeh.
saat beranjak tidur aku masih terkekeh.
maaaaaffff.
hanya saja kamu,
seseorang yang hampir setiap hari kutemui.
seseorang yang hampir setiap hari duduk satu ruangan denganku.
seseorang yang hampir setiap hari bercanda dan berselisih paham dengan kita semua.
tak pernah terlintas di kepalaku.
maaaaaffff.
dan sembilan hari dari malam itu
akhirnya aku bisa menjawabnya.
di saat yang tidak tepat.
dengan mendengarkan kata hatiku.
bukan isi kepalaku.
ini berat untukku.
tapi aku berusaha jujur pada diri sendiri.
aku sadar dia bukan seseorang yang aku impikan.
tapi aku ingin memberi kesempatan itu pada dia.
pada kami.
yang tak sempurna.
dia meyakinkanku.
dan sekarang,
di sini lah kami.

here we are, ja.
never thought it would turn like this.
now wherever your path is,
i will follow your lead.
thank you for the patience, kindness, and dedication you've been giving me.
thank you.
and i thank god for this.

LinkWithin

~ardian[di]ni~

Daisypath Anniversary tickers